Rabu, 18 Mei 2011

Modul 8


FORMAT MODUL 8.

Deskripsi Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI GIZI

Mata ajar/Kode/SKS
EPIDEMIOLOGI GIZI/Gz312/2 SKS (100 menit)
Program/Angkatan

Semester/tahu ajaran
Semester 3
Tempat
Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang
Nama Dosen

Pokok Bahasan
Memahami studi epidemiologi eksperimental
Standar Kompetensi
1)            Menerapkan prinsip etika dalam melaksanakan pelayanan
2)            Merujuk pasien/klien ke ahli gizi yang lebih kompeten
3)            Merujuk pasien ke pusat kesehatan lain
4)            Ikut aktif dalam kegiatan profesi
5)            Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam kegiatan pelayanan gizi
6)            Melakukan komunikasi interpersonal
7)            Menggunakan tekhnologi terbaru dalam kegiatan komunikasi dan informasi
8)            Melakukan penapisan gizi pada klien/pasien secara individu dan informasi
9)            Melakukan penapisan gizi pada klien/pasien pada kelompok masyarakat
10)        Melaksanakan konferensi tim kesehatan untuk mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan pasien
11)        Melakukan pengembangan dan evaluasi program pangan dan gizi masyarakat
Kompetensi Dasar
Mampu memahami disain studi epidemiologi eksperimental
Indikator
1)      Mampu memahami disain studi pre-eksperimental
2)      Mampu memahami disain studi Quasy-eksperimental
3)      Mampu memahami disain studi True-eksperimental
Metode
1)      Ceramah
2)      Tanya jawab
3)      Penugasan
Media
Komputer, LCD, proyektor

Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi

Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1.      Pendahuluan
Selama 5-10 menit
Menjelaskan tujuan, pokok bahasan, tujuan dan manfaat pembelajaran  hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
2.      PBM (80-90 menit)

1)      Menjelaskan pemahaman tentang disain studi pre-eksperimental
2)      Menjelaskan disain studi Quasy-eksperimental
3)      Menjelaskan disain studi True-eksperimental

Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
3.      Penutup 5-10 menit
Memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi

Kegiatan Belajar 1à materi belajar 1

Studi Eksperimental

Studi eksperimental terdiri dari beberapa jenis, antara lain adalah:

1.      Randomized Control Trial
Randomized control trial (atau randomized clinical trial) adalah sebuah eksperimen eoidemiologi yang mempelajari sebuah pencegahan atau cara hidup yang dapat mengobati. Subjek dalam populasi adalah kelompok yan acak, biasanya disebut perawatan dan kelompok kontrol, dan hasilnya diperoleh dengan membandingkan hasil dari dua atau lebih kelompok. Hasil yang diinginkan  dapat saja berbeda tetapi, mungkin saja perkembangan penyakit baru atau sembuh dari penyakit yang telah ada.
Kita dapat memulainya dari menentukan populasi dengan acak untuk mendapatkan perawatan baru atau perawatan yang telah ada, dan kita mengikuti subjek dalam setiap grup untuk mengetahui seberapa banyak subjek yang mendapatkan perawatan baru berkembang dibandingkan subjek dengan perawatan yang telah ada. Jika perawatan menghasilkan outcome yang lebih baik, kita dapat berharap untuk mendapatkan outcome yang lebih baik pada subjek dengan perawatan baru dibandingkan subjek dengan perawatan yang telah ada.
Randomized trial dapat dipakai untuk berbagai macam tujuan. Cara ini dipakai untuk mengevaluasi obat-obatan baru dan perawatan lain tentang penyakit, termasuk test tekhnologi kesehatan dan perawatan medis yang baru. Juga bisa digunakan untuk memperkirakan program yang baru untuk skrining dan deteksi dini, atau cara baru mengatur dan mengantarkan jasa kesehatan

2.      Field Trial (Eksperimen lapangan)
Ekperimen lapangan adalah jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan dengan individu-individu yang belum sakit sebgai subyek. Mirip dengan studi kohor prospektif,rancangan ini diawali dengan memilih subyek-subyek yang belum sakit. Subyek-subyek penelitiandibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya apakah subyek itu sakit atau tidak. Berbeda dengan studi kohor, peneliti menentukan dengan sengaja alokasi faktor penelitian kepada kelompok-kelompok studi.
Subyek yang terjangkit dan tidak terjangkit penyakit antara kedua kelompok studi kemudian dibandingkan, untuk menilai pengaruh perlakuan. Jika laju kejadian penyakit dalam populasi rendah, maka eksperimen lapangan membutuhkan jumlah subjek yang sangat besar pula. Pada ekperimen lapangan kerap kali peneliti harus mengnjungi subyek penelitian di “lapangan”. Peneliti dapat juga mendirikan pusat penelitian di mana dilakukan pengamatan dan pengumpulan informasi yang dibtuhkan dengan biaya yang ekstra.
3.      Community Trial (Intervensi Komunitas)
Intervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan kepada individu-individu. Intervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu.
Contoh intervensi ini adalah riset tentang efektivitas flurodasi air minum untuk mencegah karies pada masyarakat. Riset Newburgh-Kingston (Ast et al., 1950) memberikan natrium florida pada tempat-tempat penyediaan air minum yang dikonsumsi oleh komunitas (Newburgh). Komunitas lainnya (Kingston) menerima air minum seperti sebelumnya (tanpa suplementasi fuor). Eksperimen ini memperlihatkan kemaknaan pengaruh floridasi, baik secara statistik maupun klinik, dalam mengurangi kerusakan, kehilangan, dan pergerakan gigi masyarakat.


Tugas
·         Mahasiswa mencari bahan lain yang berhubungan dengan PBM

Senarai


Soal Ujian


Kunci Jawaban



Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar